Review "Female Brain"
Bagi anda yang ingin mengetahui kehidupan wanita, mulai dari cara pikir hingga tindakan-tindakanya, buku ini sangat tepat untuk anda baca. Seperti buku sebelumnya yaitu male brain, buku ini membahas tentang hormon-hormon yang mempengaruhi perkembangan kehidupan seorang wanita. Buku ini merupakan buku terjemahan bahasa Indonesia dari judul yang sama. Buku ini terbit tahun 2006 dan memiliki ketebalan 352 halaman.
Pertumbuhan dan perkembangan otak perempuan dimulai saat janin terbentuk. Pertumbuhan dan perkembangan otak tidak terusik oleh tingginya kadar testosteron seperti pada otak laki-laki. Seperti penjelasan di artikel yang lalu, testosteron merupakan hormon yang maskulin, agresif, penggoda yang andal, hingga menghambat seseorang untuk bermanja-manja. Karena perempuan hanya sedikit terpapar dengan hormon ini, maka ia tidak seagresif laki-laki. Selain itu, sel otak berkromosom XX membuat banyak gen untuk perkembangan otak dan sirkuit yang dimiliki perempuan.
Perubahan otak yang khas pada masa ini yaitu sirkuit otak perempuan untuk komunikasi dan memori emosi tumbuh tanpa halangan. Terbentuk lebih banyak sirkuit otak untuk berkomunikasi, membaca perasaan dan tingkatan sosial, keterampilan mengasuh anak, serta lebih mampu menggunakan kedua sisi otak dengan baik.
Lanjut ke masa kanak-kanak, estrogen dikeluarkan dalam jumlah besar dari usia 6-24 bulan. Estrogen yaitu hormon sang ratu. Ia memegang kendali, mendominasi, kadang bersikap sangat resmi, kadang menjadi penggoda yang agresif, serta teman bagi senyawa kimia otak yang menimbulkan perasaan senang.
Pada masa ini sirkuit verbal dan emosional berkembang. Anak-anak perempuan akan lebih memilih untuk bermain dan bersenang-senang dengan anak perempuan lain, bukan anak laki-laki. Hal ini mereka lakukan karena mereka akan merasa tersisihkan jika bermain dengan anak laki-laki. Selain itu, anak perempuan kurang mampu untuk mengimbangi permainan fisik anak laki-laki yang lebih agresif.
Lalu pada masa pubertas, esterogen, progesteron dan testosteron meningkat dan mulai bersiklus bulanan. Progesteron adalah hormon yang hanya muncul kadang-kadang. Ia bisa membalik efek hormon estrogen, tapi pada waktu lain bisa menjadi agen penstabil. Dengan lebih banyak esterogen dan lebih sedikit testosteron, otak remaja perempuan berkembang dua tahun lebih awal dibanding otak remaja laki-laki.
Otak perempuan akan mengalami peningkatan kepekaan dan pertumbuhan sirkuit stres, verbal, emosi dan seks. Minat utamanya adalah daya tarik seksual, sangat tertarik pada cinta dan berusaha menghindari orangtua.
Setelah masa pubertas, perempuan akan memasuki masa kematangan seksual. Hormon seperti estrogen, progesteron dan testosteron berubah setiap minggu, mengikuti siklus haid. Pada fase ini, perempuan akan lebih terfokus pada hubungan, menemukan pasangan hidup, dan memilih karir atau pekerjaan yang serasi dengan kepentingan keluarga. Perubahan otak khas yang dialaminya yaitu sirkuit untuk pengambilan keputusan dan pengendalian emosi matang lebih awal.
Setelah menemukan pasangan yang tepat, perempuan akan melewati masa kehamilan. Di masa kehamilan ini, progesteron dan estrogen meningkat dalam jumlah besar. Fokus perhatian akan lebih tertuju kepada pengaturan rumah tangga, bagaimana kebutuhan keluarga akan terpenuhi, serta tidak begitu memerhatikan alih karir dan persaingan.
Di masa ini, sirkuit stres ditekan. Otak ditenangkan oleh progesteron. Otak perempuan hamil juga akan sedikit menciut. Hormon-hormon dari janin dan plasenta akan mengambil alih otak dan tubuh perempuan. Perempuan pada masa ini memiliki minat utama untuk meraih kesejahteraan fisik, mengatasi keletihan, rasa mual dan rasa lapar, serta tidak merusak janin dan merencanakan cuti untuk kelahiran
Pada awal-awal masa kehamilan seorang perempuan akan sering mengalami mual. Hal ini disebabkan karena otak yang masih dalam tahap penyesuaian terhadap perubahan hormon si ibu. Ia akan lebih peka dan sensitif dengan aroma-aroma di sekelilingnya. Keadaan ini biasanya berlangsung pada tiga bulan awal masa kehamilan.
Lanjut ke masa menyusui, hormon oksitosin dan prolaktin akan banyak terbentuk. Hal ini akan menyebabkan fokus perhatian sang ibu akan lebih eksklusif pada si bayi. Sirkuit stress masih ditekan. Sirkuit seks dan emosi dibajak oleh kewajiban untuk merawat bayi. Bagi seorang ibu, terdapat kepuasan sendiri ketika ia menyusui bayinya sembari bersentuhan dengan kulit bayinya yang lembut. Ini akan mempererat hubungan ibu dengan bayinya. Fokus utama sang ibu adalah mengatasi keletihan, puting susu yang terluka, produksi ASI, serta berusaha untuk melalui 24 jam kedepan dengan baik.
Pada saat membesarkan anaknya, oksitosin, estrogen, progesteron dan testosteron seorang ibu akan bersiklus. Ia tidak begitu berminat pada seks, serta lebih mengkhawatirkan anak-anak. Seorang ibu akan mengalami peningkatan fungsi sirkuit stres serta kecemasan dan pembentukan sirkuit ikatan emosi. Minat utama seorang perempuan pada masa ini adalah kesejahteraan, perkembangan anak, pendidikan, dan keselamatan anak-anak. Ia akan berusaha untuk mengatasi stres dan mulai beradaptasi dengan pekerjaannya yang menumpuk.
Saat berumur 40-50 tahun, perempuan akan memasuki masa perimenopause. Pada fase ini, siklus estrogen, progesteron dan testosteron perempuan tidak menentu. Minat pada seks berfluktuasi, tidur tidak menentu, lebih sering cemas, suasana hati berubah-ubah, dan mudah kesal. Ia juga akan mengalami penurunan kepekaan terhadap estrogen pada sirkuit-sirkuit tertentu. Ia akan berusaha untuk melewati hari dengan mengatasi naik turunnya kondisi fisik dan emosi.
Setelah melewati masa perimenopause, selanjutnya adalah masa menopause. Estrogen dan progesteron tidak menentu. Ini merupakan perubahan tajam yang terakhir pada otak yang disebabkan oleh hormon. Sirkuit-sirkuit yang berbahan bakar estrogen, oksitosin dan progesteron mulai melemah. Minat utama pada perempuan masa ini adalah tetap sehat, meningkatkan kesejahteraan, dan mau menghadapi tantangan-tantangan baru.
Tahap terakhir dari kehidupan seorang perempuan adalah masa pascamenopause. Estrogen dan testosteron akan menjadi rendah dan stabil, oksitossin lebih rendah. Perempuan masa ini akan lebih banyak merasakan ketenangan. Sirkuit-sirkuit mengalami penurunan reaksi terhadap stres, serta tidak begitu emosional. Minat utama masa ini adalah melakukan apa yang ingin dilakukan, serta tidak begitu berminat untuk mengurus orang lain.
Nah, itu tadi beberapa siklus kehidupan yang akan dilalui oleh perempuan. Sebenarnya saya tidak terlalu mengerti tentang apa yang tertulis disini karena saya tidak mengalaminya langsung. Berbeda dengan ketika saya menulis review male brain, saya menulisya dengan lancar tanpa perlu berpikir panjang. Mungkin ada ketidakcocokan antara materi buku dengan kehidupan nyata seorang perempuan di kehidupan nyata. Jadi, harap dikoreksi dan disesuaikan dengan kehidupan pribadi anda masing-masing.
Akan tetapi, ada beberapa poin/kisah menarik dari buku ini. Sejak bayi, perempuan sudah mengalami kepekaan yang tinggi terhadap lingkungan di sekitarnya. Ia lebih tanggap terhadap emosi yang dikeluarkan oleh orangtua hingga teman-temannya. Ia banyak melakukan tatapan-tatapan kepada orang-orang untuk mengetahui perasaan orang tersebut, hal yang tidak dilakukan oleh bayi laki-laki. Bayi laki-laki akan lebih tertarik dengan hal-hal yang bergerak di depan matanya.
Misalnya ketika bayi sedang diranjang dan orangtuanya datang, bayi perempuan akan melihat wajah orangtuanya untuk memahami emosi sehingga hubungannya semakin terikat. Sedangkan bayi laki-laki akan lebih memilih untuk melihat gantungan kereta yang bergerak-gerak daripada melihat wajah orangtuanya. Dari sinilah perempuan akan dikenal lebih memiliki perasaan dibandingkan laki-laki.
Perempuan akan lebih memilih dengan laki-laki yang memiliki bentuk tubuh simetris. Hal ini terjadi karena otak purba kita memang sudah beradaptasi dengan realita tersebut. Mengapa dibilang otak purba? Karena zaman yang kita jalani sekarang ini, belum mampu untuk merubah evolusi otak pada zaman berburu yang telah berlangsung selama ratusan ribu tahun. Otak manusia modern masih sangat belia dibandingkankan otak prba ini.
Pada zaman berburu ini, laki-laki yang memiliki tubuh simetris biasanya merupakan laki-laki alpha dari sebuah kelompok. Ia dapat menjamin kehidupan pasangannya, sehingga perempuan akan berusaha untuk memilih laki-laki alpha tersebut. Sebenarnya realita ini masih tetap berjalan hingga sekarang, walaupun para wanita sekarang tidak terlalu menonjolkan hal tersebut.
Seorang laki-laki purba juga akan memilih wanita yang memiliki bentuk badan yang menarik. Hal ini mereka lakukan karena peluang untuk mendapatkan keturunan bersama perempuan tersebut lebih tinggi, sehingga kelanjutan keturunannya akan terjamin.
Saya juga baru tau kalau sensasi "bergosip" bagi perempuan bisa menimbulkan perasaan senang yang tinggi. Makanya, perempuan akan berusaha untuk menemukan lingkungan tersebut. Contohnya, mereka akan mengajak perempuan lain untuk menemaninya pergi ke kamar mandi untuk bergosip(?) . Saya juga kurang tau pasti apakah info ini memang benar atau tidak sesuai dengan realita.
Kalau begitu, sampai disini dulu review buku kali ini. Sekali lagi, karena saya bukan perempuan, saya kurang tau apakah yang saya tulis memang benar atau salah. Terima kasih untuk anda yang telah menyempatkan waktunya untuk membaca artikel ini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda. Sampai jumpa di artikel-artikel selanjutnya. Salam hangat -PC
Comments
Post a Comment