Review Webinar EBT dari Rakyat Merdeka x SRE ITB

Selamat datang kembali untuk anda-anda sekalian. Hari ini saya akan kembali mereview sebuah Webinar dengan topik EBT yang kali ini diselenggarakan oleh SRE ITB berkolaborasi dengan Rakyat Merdeka. Webinar ini merupakan webinar lanjutan yang dilaksanakan oleh SRE ITB akan tetapi kali ini menggandeng organisasi lain. Untuk webinar ini, narasumber yang didatangkan merupakan stakeholder yang berkedudukan di pemerintahan maupun beberapa perusahaan besar di Indonesia. Mungkin dengan menggaet Rakyat Merdeka, SRE ITB dapat mendatangkan narasumber yang lebih high class.

Webinar berlangsung selama 3 hari. Narasumber di hari pertama yaitu Menteri ESDM (Arifin Tasrif) serta Dirut PT Pertamina (Nicke Widyawati). Pada sesi pertama yang diisi pak Arifin, pembahasan yang ia bawakan lebih mengarah kepada potensi-potensi Energi Terbarukan di Indonesia. Ia memaparkan tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah serta target-target yang telah dicanangkan untuk pemenuhan energi di masa depan. Selain itu dijelaskan pula beberapa sumber energi yang bisa dimanfaatkan, seperti tenaga surya, banyu (angin), biomassa serta sampah.

Sedangkan untuk Dirut Pertamina, ia menjelaskan tentang langkah-langkah yang telah Pertamina rancang dan jalankan dalam penggunaan EBT. Ternyata yang selama ini kita kira bahwa Pertamina hanya memanfaatkan energi dari minyak bumi, tidak sepenuhnya benar. Pertamina juga berupaya untuk memanfaatkan energi-energi yang terbarukan. Sebagai contoh saat ini pemerintah dan pertamina berusaha untuk mengembangkan jenis bahan bakar B100 dari yang sebelumnya B30. Arti dari B30 yaitu bahan bakar yang mengandung 30% biomassa dan 70% solar. Jadi dimasa depan, mereka berupaya agar bahan bakar dapat sepenuhnya menggunakan nabati.

Begitu juga dengan materi dari Dirut PLN di hari kedua. PLN juga sedang mengembangkan sumber-sumber energi listrik dari energi-energi terbarukan. Ada 2 metode yang menarik buat saya, yaitu Penggunaan PLTS apung serta PLTS di lahan bekas tambang.

Selama ini, yang saya ketahui tentang reklamasi tambang hanya sebatas reboisasi serta menggunakan lahan untuk destinasi wisata. Akan tetapi, banyak perusahaan yang tidak merealisasikan reklamasi pasca tambang. Dengan penggunaan PLTS di lahan bekas tambang, setidaknya lahan tersebut bisa berguna untuk kepentingan masyarakat di sekitarnya. Narasumber di hari kedua tidak hanya Dirut PLN, hadir juga wakil menteri ESDM.

Hari terakhir ditutup oleh Komisaris PT Unilever Indonesia, bapak Ignasius Jonan yang juga merupakan mantan Menteri BUMN. Disini materi yang disampaikan tidak terlalu berat. Pemateri hanya menyampaikan motivasi-motivasi serta mendorong generasi milenial Indonesia untuk selalu kreatif dan inovatif dalam pemanfaatan energi di masa depan. 

Seri webinar yang telah dilaksanakan selama ini, tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai webinar tentang energi terbarukan dengan peserta milenial terbanyak. Saya secara pribadi turut senang dan ingin menyampaikan selamat kepada mahasiswa SRE ITB yang telah bersusah payah untuk mengadakan webinar ini. Saya yakin jika kegiatan serta semangat seperti ini terus dipertahankan, Indonesia bisa bersaing dalam pengadaan energi terbarukan yang nantinya akan membuat masa depan anak cucu kita lebih cerah.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada anda yang telah membaca artikel ini. Saya harap, informasi yang telah diberikan bisa bermanfaat untuk anda sekalian. Mohon maaf juga jika terdapat penulisan kata yang tidak tepat. Terima kasih dan sampai jumpa di artikel yang lainnya. Salam hangat -PC.




 

Comments

Popular posts from this blog

Gimana Rasanya Pacaran dengan Memeng?

Review "Kuliah vs Kuli-ah"