Review "The Winner's Brain"

 


Ini buku ketiga yang saya pinjam dari perpustakaan daerah Palangka Raya. Saya akan memulai untuk mereview buku ini dari tampilan luarnya terlebih dahulu. Buku ini saya pilih karena kesannya yang minimalis dan judul yang menarik. Jika kita pegang font dari judul buku ini, akan terasa seperti efek 3d yang satisfying buat saya. Ide untuk mengganti gambar otak dengan tanda ' juga patut diapresiasi. Buku ini memiliki 296 halaman dan diterbitkan pada tahun 2010. 

Buku ini merupakan terjemahan bahasa Indonesia dari judul buku yang sama. Buku ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian I berupa pendahuluan dan bagian II berupa penjelasan mengenai pengembangan otak. Di bagian pertama dijelaskan tentang fungsi masing-masing bagian otak yang mengatur kegiatan manusia sehari-hari. Dari banyak bagian yang dijelaskan, yang saya ingat hanya 1 yaitu hipokampus sebagai pusat memori jangka panjang dan navigasi (harap maklum karena bukan anak bio atau FK).

Lanjut ke bagian II, dipaparkan tentang 8 cara untuk mengembangkan The Winner's Brain. Cara yang pertama yaitu kesadaran diri. Rasa kesadaran diri yang sesuai akan membantu kita untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang diri kita, bagaimana kita berhubungan dengan dunia, dan bagaimana dunia berhubungan dengan kita. Dengan memiliki kesadaran diri, kita dapat meningkatkan peluang untuk fokus terhadap hal yang kita minati yang nantinya bisa mendatangkan kesuksesan.

Lalu cara kedua yaitu motivasi. Tentu kita sudah sangat mengerti tentang hal ini. Motivasi ada untuk mendorong kita melakukan sesuatu. Jika diibaratkan kendaraan, sadar diri merupakan jenis kendaraanya dan motivasi merupan bahan bakar dari kendaraan tersebut. Semakin penuh tangki bahan bakar, maka semakin jauh pula kendaraan itu dapat melaju.

Cara ketiga yaitu fokus. dari bagian ini saya mendapat beberapa kata menarik. Ada autopilot, dimana semakin sering kita mengulangi sesuatu, maka semakin autopilot otak kita bekerja. Contohnya ketika kita menggunakan dasi, mengikat tali sepatu dan mengenakan baju. Kita dapat melakukan kegiatan tersebut sambil melakukan kegiatan lain sehingga fokus kita bisa mengarah ke kegiatan lain yang kita kerjakan. Semakin kita menguasai banyak autopilot, maka semakin besar pula fokus yang dapat kita berikan ke kegiatan lain. Ada juga kata "zoom" yang digunakan untuk memfokuskan perhatian ke satu objek. Kita tidak akan melihat hutan ketika perhatian kita ngezoom ke sebuah pohon, karena kita fokus ke pohon tersebut. Hal-hal seperti diatas bisa diperdalam dengan berlatih meditasi.

Langkah keempat yaitu keseimbangan emosi. Cara pengelolaan emosi disini yaitu dengan menyalurkan emosi-emosi yang kita rasakan menjadi sebuah hal yang produktif. Contohnya ketika saya dibully karena memiliki badan yang kurus, saya tidak akan melampiaskan emosi saya secara cuma-cuma ke orang tersebut. Saya juga tidak akan memasukkan bullyan itu ke dalam benak saya. Saya akan berusaha untuk tetap hidup sehat dan menkonsumsi makanan bergizi untuk tubuh saya. Jadi istilahnya selalu berpikir positif.

Langkah kelima yaitu memori. Kita dapat membuat memori bertahan lama dengan beberapa cara. Yang pertama kita dapat memasukkan emosi ke dalam memori tersebut. Contohnya ketika saya melakukan perjalanan menuju ke suatu tujuan dan mengalami kecelakaan. Kecelakaan tersebut akan saya ingat karena saat itu, emosi saya ikut bercampur dengan kejadian tersebut. Beda cerita jika saya melihat kecelakaan di jalan raya. Kita akan cepat melupakanya karena emosi kita tidak berperan. Cara kedua untuk mempertahankan memori yaitu dengan praktek. Contoh simpelnya ketika kita disekolah. Kita akan lebih mengingat tentang praktikum biologi mengenai struktur sel bawang daripada teori-teori sel yang diajarkan di jam pelajaran biasa. Cara yang terakhir yaitu dengan menghubungkan memori tersebut dengan memori-memori lain yang telah kita ingat. Penjelasannya yaa coba renungkan sendiri.

Langkah keenam yaitu kegigihan. Kalau penjelasan tentang kegigihan atau pantang menyerah mungkin sudah terlalu banyak kita dengar. Kita bisa ambil penjelasan menurut pemikiran kita sendiri. Tapi ada 1 hal yang saya suka dari part ini. Jika terus-terusan gagal, berhenti lalu eureka. Maksudnya ketika kita terus-terusan gagal, maka otak kita memerlukan waktu istirahat untuk mengembalikan kinerjanya. Malah kadang ketika sedang berada pada fase rileks, kita sering menemukan ide-ide brilian yang tidak muncul ketika kita sedang jenuh. Maka istirahatkan otakmu.

Langkah ketujuh yaitu penyesuaian. The Winners Brain akan selalu melakukan penyesuaian terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya. Untuk bagian ini saya juga kurang memahami, akan tetapi disini dicontohkan sebuah hal. Seorang gitaris dari band ternama memutuskan untuk mempelajari tentang dunia medis setelah ia melihat berita tentang robohnya menara kembar WTC. Otak yang awalnya ia gunakan untuk bermain musik, dialih fungsikan kepada dunia medis dan matematika. Hingga akhirnya setelah beberapa tahun melakukan penyesuaian, ia berhasil menyelesaikan pendidikan dokternya.

Langkah terakhir yaitu pemeliharaan otak. Di buku ini dijelaskan tentang 4 cara untuk memelihara otak. yang pertama yaitu latihan fisik. Latihan fisiknya cukup yang sederhana saja, tapi konsisten minimal 3 kali seminggu dengan masing-masing waktu 30 menit. Yang kedua yaitu stimulasi dengan cara melakukan hobi dengan teratur, melakukan permainan otak dan melakukan meditasi. Cara ketiga yaitu memberi asupan nutrisi melalui makanan yang diperlukan otak. Makanan-makanan yang dimaksud seperti ikan laut yang kaya omega-3, kacang-kacangan, telur, mengkonsumsi banyak buah dan mengurangi konsumsi kafein. Dan yang terakhir yaitu tidur. Tidur sehat yang normal berdurasi antara 6-8 jam. Jadi kalau anda-anda sekalian tidurnya kurang atau lebih, harap dikondisikan agar otak anda tetap sehat.

Mungkin itu saja yang bisa saya simpulkan dari buku ini. Jika ada penulisan kata yang salah ya terserah saya. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih untuk yang telah membaca artikel ini sampai akhir. Sampai jumpa diartikel-artikel berikutnya. Salam hangat -PC

Comments

Popular posts from this blog

Gimana Rasanya Pacaran dengan Memeng?

Review "Kuliah vs Kuli-ah"