Review "Rich Dad Poor Dad for Teens"
Rich Dad Poor Dad. Mungkin buku ini tidak terasa asing lagi di telinga kita. Sebuah buku yang mengangkat tema self improvement dalam bidang finansial. Kali ini, yang saya baca yaitu "anak" dari judul buku tersebut yakni Rich Dad Poor Dad for Teens. Ini juga merupakan buku yang saya pinjam dari perpustakaan daerah. Buku ini diterbitkan pada tahun 2006 dan memiliki tebal 118 halaman. Entah mengapa akhir-akhir ini saya bisa tertarik dengan buku-buku seperti ini walaupun saya tidak terlalu berminat dalam hal finansial. Tapi ya lumayan juga untuk sedikit menambah informasi baru di bidang finansial.
Disini penulis banyak memasukkan pengalaman masa kecilnya untuk membedakan Rich and Poor Dad. Rich Dad adalah ayah temannya, Mike. Sedangkan Poor Dad adalah ayah kandungnya sendiri. Ayah Mike adalah seorang pekerja di kebun dan memiliki beberapa usaha sampingan. Ayah Robert adalah seorang akademis. Walaupun memiliki julukan seperti itu, ia tidak menganggap bahwa ayahnya miskin dan ayah Mike kaya. Hal ini ditujukan hanya sebatas pembeda cara berpikir antara ayah kaya dan miskin tentang uang.
Poor Dad mengajarkan kalau semakin bagus prestasi sekolahmu, maka akan semakin sukses kamu di kehidupan nantinya. Sedangkan Rich Dad menganggap kalau sekolah merupakan sebatas formalitas dan pembelajaran yang sesungguhnya yaitu melalui pengalaman-pengalaman dalam kehidupan, tapi tetap tidak menyampingkan pendidikan. Contohnya kecilnya yaitu ketika kita belajar naik sepeda, belajar berbicara, belajar berbisnis dan lainnya tidak perlu kita lakukan di sekolah.
Poor Dad mengajarkan kalau kita bekerja untuk mendapat uang yang banyak, semakin tinggi pangkat maka akan semakin kaya kamu. Berbeda dengan Rich Dad yang mengajarkan kalau kita bekerja untuk belajar. Disini diceritakan Robert bekerja untuk ayahnya Mike di sebuah mini market untuk merapikan bahan dagangan dan ia hanya mendapat upah yang kecil. Ayah Mike hanya mengetest motivasi Robert untuk bekerja. Dari pekerjaan itu, Robert dan Mike menemukan sebuah peluang untuk menghasilkan uang melalui komik-komik bekas yang tidak terpakai di toko itu. Mereka membuat sebuah perpustakaan mini yang dikelola oleh adiknya Mike. Pengunjung perpustakaan tersebut harus membayar 5-10 sen jika mereka mau membaca komik yang ada.
Ada 1 hal baru yang saya ketahui dari sini, yaitu aset dan liabilitas. Aset adalah barang/harta yang mengalami peningkatan nilai sejak hari pertama kita memilikinya. Contohnya tanah, emas, saham dan sebagainya. Sedangkan liabilitas adalah barang yang mengalami penurunan nilai sejak hari pertama kita membelinya. Contohnya barang elektronik seperti TV, sepeda motor, mobil dan lain-lain. Rumah bisa saja menjadi liabilitas jika kita mengeluarkan banyak biaya untuk melengkapi rumah tersebut dengan barang-barang liabilitas.
Jujur sebenarnya saya bingung mau nulis apa lagi karena materi yang ada di buku ini sangat padat. Saya juga tidak terlalu mengingat semua materi-materi yang ada disini. Mungkin suatu saat pembaca akan mengalami "de javu" ketika melakukan kegiatannya sehari-hari terhadap isi buku ini. Buku ini saya rekomendasikan untuk anda-anda yang tertarik untuk menjadi pengusaha. Kalau saya lebih nyaman untuk hal-hal teknis lapangan daripada harus berhubungan dengan orang-orang. Jadi buku ini bagi saya hanya sebatas "oh ternyata begitu".
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih untuk anda yang sudah menyempatkan waktu untuk membaca artikel ini. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata dan penyampaian materi yang kurang tepat. Sampai jumpa di artikel-artikel lainnya. Salam hangat -PC
Comments
Post a Comment