Review "Menjadi Orang No.1 dalam Hitungan Detik"

 

Selamat datang kembali di artikel lain dari blog ini. Kali ini saya akan kembali mereview sebuah buku yang saya pinjam dari perpustakaan daerah Palangka. Judul bukunya seperti yang dapat kita lihat pada gambar. Buku ini terbit pada tahun 2014 dan memiliki tebal 222 halaman. Secara umum, buku ini menjelaskan tentang hal-hal sederhana yang dapat membuat kita terlihat lebih percaya diri dan mampu mengendalikan situasi.

Di bab I buku ini dijelaskan tentang perbedaan antara "si menang" dan "si kalah" (sebenarnya buku ini menggunakan kata pemenang dan pecundang, tapi sepertinya bahasanya terlalu frontal). Perbedaan antara kedua hal ini yaitu cara berpikir, merasa, dan bertindak. Komponen-komponen pembentuk cara berpikir yaitu mindset dan impian. 

Kalau impian, kita semua pasti sudah mengetahuinya. Impian tersebutlah yang merupakan goal dalam kehidupan kita masing-masing. Sedangkan mindset merupakan cara pandang kita ketika menghadapi situasi tertentu. Contohnya, si kalah akan melihat hambatan-hambatan, sedangkan si menang akan melihat peluang-peluang. Si kalah akan melihat rintangan tapi si menang melihat tantangan. Si kalah akan pasrah terhadap keadaan, sedangkan si menang akan mengambil tindakan. Jadi, anda di posisi yang mana?

Cara merasa yaitu hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kita sebagai makhluk sosial dan berkaitan dengan EQ. Lagi-lagi positive thingking muncul kembali di bahan bacaan ini. Disini berpikir positif digunakan untuk mengendalikan emosi serta sebagai jangkar dalam pengelolaan emosi kita.  Kalau cara bertindak yaa seperti umumnya saja. Jujur, peduli, fokus, tegas dan gigih. Disini ditulis juga untuk menghilangkan sifat gak enakan karena nantinya hal tersebut dapat mengambil hak-hak kita.

" Kesamaan memicu kenyamanan. Perbedaan memicu ketertarikan"

Mungkin seperti itulah gambaran di bab II buku ini. Cara membuat orang tertarik dengan anda, juga cara membuat orang menjadi nyaman ketika mengenal anda. Ketertarikan bisa terbagi lagi menjadi 4 jenis, yaitu physical, material, social serta character. Tentunya ketertarikan yang terbesar dari keempat hal ini yaitu tentang character value. Character value ini merupakan daya tarik tak terlihat yang dimiliki dan biasanya kita sebut dengan Inner power.

Inner power ini dapat kita bentuk dari beberapa hal, yaitu kepercayaan diri, kharisma, ketenangan, ambisi, happiness, fearless serta prinsip. Contoh kepercayaan diri sederhana yaitu mampu berbicara dengan tegas, gerakan tubuh yang rileks/tidak kaku, tatapan mata yang fokus dan berani, hingga ke cara berdiri atau duduk yang "terbuka". Kalau kharisma bisa kita tanyakan ke diri masing-masing. "Saya berkharisma waktu lagi ngapain ya?" Contohnya saya berkharisma ketika tersenyum tipis atau saya berkharisma ketika saya sedang serius untuk memecahkan suatu permasalahan. Silahkan renungi masing-masing.

Untuk ambisi, orang-orang sekitar akan merasa "wow" ketika mereka sedang berada di dekat si ambis ini. Ia seperti mempunyai hasrat, gairah dan tambahan energi untuk menggapai tujuannya. Walaupun banyak orang-orang yang tidak menyukai tipe ambisi ini karena mereka biasanya "main solo", tapi menurut saya tipe ini cocok untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Untuk Happiness ya selalu happy dalam kehidupan dengan cara selalu bersyukur. Yang terakhir yaitu fearless atau ketenangan. Untuk cara pengaplikasiannya yaitu biasakan diri kita untuk menghadapi banyak masalah, tapi syaratnya anda tidak boleh mengeluh. Talk less do more.

Nah karena tadi sudah dijelaskan cara-cara agar kita dapat memiliki daya tarik dimata orang-orang, sekarang akan dijelaskan bagaimana cara untuk memengaruhi orang lain. "Saat seseorang mampu menggerakkan/menguasai hati orang, maka ia juga dapat menggerakkan tubuh orang tersebut". Contohya ya sepasang kekasih. Si pria mau melakukan apa saja untuk menyenangkan hati pasangannya, begitu juga sebaliknya. Untuk memengaruhi orang lain, kita juga harus mampu menempatkan diri kita sebagai leader, bukan bos. Intinya ya kita harus mampu menguasai emosi orang. 

Lalu cara selanjutnya untuk menjadi orang no.1 yaitu mampu berkomunikasi dengan baik. Komunikasi terbagi 2 yaitu verbal dan nonverbal. Dari dua jenis komunikasi ini, komunikasi nonverballah yang mendominasi komunikasi kita terhadap orang lain. Komunikasi verbal berupa surat menyurat, sms, telepon dan sejenisnya. Sedangkan nonverbal menyangkut kepada bahasa tubuh serta pengolahan vokal.

Sama seperti yang sudah dijelaskan pada kepercayaan diri tadi, bahasa tubuh dapat juga mempengaruhi cara komunikasi kita. Bahasa tubuh yang digunakan disini berupa tatapan mata, gerakan tangan, gerakan yang melambat, membiasakan pose line back (tubuh sedikit condong ke belakang) dan gerakan-gerakan kecil kepala lainnya. 

Dan akhirnya kita sampai pada bab terakhir buku ini yaitu kemampuan untuk menghadapi situasi dan kondisi tertentu. Prinsip menjadi pegangan kita dalam menghadapi hal ini. Prinsip akan melahirkan tekad, dan seorang yang tidak memiliki prinsip ia hanya akan menjadi pengikut yang tidak memiliki pendirian. Ia bagaikan daun ditengah lautan yang hanya akan mengikuti pilihan kebanyakan orang.

Ada 3 bekal yang harus kita miliki untuk mencapai suatu tujuan yaitu ilmu, pengalaman dan skill. Jika dalam satu keadaan ketiga hal tersebut sudah tidak dapat diterapkan, gunakanlah kata hati. Kita juga harus selalu konsisten dan jangan ragu untuk menggapai tujuan tersebut. Bagaikan kapal yang sedang berlayar, jika nahkodanya memiliki banyak keraguan sehingga sedikit-sedikit membelokkan kemudi maka ia akan hanya berputar-putar dan akan semakin lama mencapai tujuannya.

Terakhir yaitu silence power yang merupakan sebuah kemampuan untuk tidak memamerkan kekuatan sesungguhnya, cukup diam dan menyembunyikannya. Biarkan kemampuan kita terlihat dengan sendirinya tanpa perlu sengaja dikeluarkan. Biarkan orang-orang penasaran dengan kemampuan anda.

Akhirnya selesai juga review buku kali ini. Saya suka buku ini karena di setiap akhir bab dicantumkan ringkasan bab tersebut jadi saya hanya perlu membaca sedikit ringkasanya saja untuk menulis artikel ini. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada anda yang telah membaca artikel ini sampai akhir. Mohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan kata dan maaf juga jika apa yang saya tulis menyinggung anda. Sampai jumpa di artikel lainnya. Salam hangat -PC

Comments

Popular posts from this blog

Gimana Rasanya Pacaran dengan Memeng?

Review "Kuliah vs Kuli-ah"